Jayapura, Kumumedia.com- Strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam memperbaiki kewirausahaan sekola khususnya di Papua
Oleh Erastus B. Bubui :
Pendahuluan
Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini begitu cepat. Sejalan dengan kemajuan teknologi dan globalisasi, perubahan dalam dunia pendidikan baik dari segi kurikulum, sistem dan lain sebagainya yang harus disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat maka lembaga pendidikan harus mampu mempersiapkan diri dengan meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.
Dalam dunia pendidikan terdapat suatu lembaga yang menjadi sarana atau wadah untuk membantu terlaksanaknya pendidikan ya kni
sekolah. Sekolah sebagai sebuah lembaga atau organisasi dan tempat untuk mengajar dan belajar peserta didik dan pendidik, terdapat orang atau sekelompok orang yang melakukan hubungan kerja yaitu kepala sekolah, guru-guru serta tenaga fungsional yang lain. Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin mempunyai peran aktif dan selalu berpengaruh dalam segala masalah yang berkaitan dengan kebutuhan staf, guru dan siswa di sekolah.
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan komponen yang sangat penting, karena kepala sekolah berperan dalam sistem pengelolaan sekolah, mengarahkan dari input, proses dan output pendidikan di sekolah. Kepala sekolah bertanggung jawab terhadap keberhasilan penyelenggaraan pendidikan dengan cara menjalankan administrasi sekolah denngan seluruh substansinya, selain itu kepala sekolah bertanggung jawab terhadap kualitas sumber daya yang ada agar mereka mampu menjalankan tugas-tugas sesuai dengan tugas dan jari masing-masing.
Namun, demikian kepala sekolah sudah dapat bernapas lega dengan keluarnya Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2017 yang menyatakan kepala sekolah tidak lagi di bebebani mengajar kepala sekolah bukan lagi tugas tambahan tetapi tetap dapat tunjagan profesi secara detail disebutkan dalam pasal 54 ayat 1 bahwa beban kerja kepala satuan pendidikan sepenuhnya untuk melaksanakan tugas menajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan.( Julaiha, Siti 2019)
Peran Kewirausahaan Sekolah
Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis ,
mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan keinginan untuk mewujudkan ide-ide inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih kesuksesan/meningkatkan pendapatan. Intinya, seorang wirausaha adalah orang-orang yang memiliki karakter wirausaha dan menerapkan hakikat kewirausahaan dalam hidupnya.
Dengan kata lain, wirausaha adalah orang-orang yang memiliki jiwa, kreativitas dan inovatif yang tinggi dalam hidupnya. Dari beberapa konsep di atas menunjukkan seolaholah kewirausahaan identik dengan kemampuan para wirausaha dalam dunia usaha (bisnis), padahal dalam kenyataannya, wirausaha tidak selalu identik dengan karakter wirausaha semata, karena karakter wirausaha kemungkinan juga dimiliki Edisi ix, April 2013 Safroni Isrososiawan |29
Tantangan Dalam Kewirausahaan Sekolah
Dalam puncak kesusksesan lembaga pendidikan pasti ada berbagai tantangan, rintangan, yang harus kita lewati bersama-sama agar kita tau proses itu seperti apa. bgitu juga dalam bidang pendidikan kewirausahaan pasti ada berbagai tantangan yang harus kita lewati bersama-sama dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan yang kita iginkan atau pencapaiyan suatu kewirausahaan yang suda di rencanakan. Dalam kewirausahaan ada berbagai tantangan-tantangan. Dalam tantagan kewirausahaan, terbagi menjadi dua bagian yaitu tantantangan internal dan tantangan eksternal. di dalam tantangan internal terbagi menjadi 4 bagian. Yang pertama yaitu
1.Keterbatasan sumber daya. keterbatasan sumber daya seperti dana, yang kurang mencukupi, fasilitas yang kurang mumpuni
2..Keterbatasan kemampuan guru. keterbatasan kemampuan guru dalam mengajar dan memimpin kewirausahaan pendidikan, itu juga menjadi tantangan dalam kewirausahaan pendidikan. yang berikut.
Keterbatasan minat siswa, Dalam pendidikan siswa juga punya pilihan apa yang ingin ia pelajari dan iya kembangkan dalam dirinya. Kebanyakan siswa kususnya di Papua tidak terlalu tertarik pada bagian kewirausahaan karena mereka lebi tertarik pada bagian ekstrakurikuler itu juga menjadi tantangan dalam kewirausahaan.
4. Keketerbatasan waktu menjadi tantantangan karena waktu yang di gunakan dalam mengelolah kewirausahaan sangat kurang juga menajdi tantagan kewirausahaan, tantatangan eksternal dalam, tantangan eksternal juga terbagi menjadi 3 bagian yakni.
1. Persaingan di pasar yang ketat dalam bidang pendidikan sekolah, universitas besaing dalam kewirausahaan demi menarik minat siswa, pelajar orang tua, dan peemerintah di mana mereka akan menawarkan fasilitas, ekstrakurikuler, sarana dan lengkap agar mereka bisa tertarik pada sekolah atau universitas tersebut
2. Keterbatasan akses sumber daya, seperti dana, teknologi, dan jarigan itu juga dapat menjadi tantangan karen di era sekarang adalah era digital di mana teknologi sagat membatu dalam bidang kewirausahaan karen muda untuk meyebarkan brosur melalui media sosial seperti fesbok, instagram dan yang lainnya
3. Perubahan lingkugan pendikan seperti sekolah tersebut jau dari perkotaan dan sulitnya akses itu juga bisa menjadi tantangan, ketertarikan pelanggang karena lingkugan tersebut kurang strategis dalam menarik pelanggan
Strategi Kepalah Sekolah Dalam Menagani Permasalahan Kewirausahaan
Diatas telah menyebutkan beberapa tantagan dalam kewirausahaan bagaimana kepalah sekolah menangani permasalahan tersebut
1. Strategi kepalah sekolah dalam menangani keterbatasan sumber daya, harus mencari solusi untuk mencari dana, seperti hibah, sponsor dari pemerintah setempat atau kerja sama degan lembaga lain, dan kepalah sekolah juga harus mengoptimalkan dana dalam arti kepala sekolah harus mengatur keuagan sekolah degan baik degan memperioratakan kegiatan yang paling penting. dan juga kepalah sekolah harus menjual produk-produk yang di hasilkan dari sekolah tersebut seperti membuat kalender pendidikan dan di tawarkan ke sekolah sekolah atau membuat karya seperti mendaur ulang sampa plastik dan mejadi hiasan yang indah dan menjual akan mengoptimalkan, fasilitas, bagaimana kepalah sekolah harus bisa menggunakan fasilitas sekolah tersebut dan di gunakan degan baik dan memprioritaskan kegiatan yang paling penting jika sekolah tidak memiliki fasilitas yang mumpuni, sekolah harus bisa kerja sama degan sekolah lain agar bisa meminja fasilitas di sekolah tersebut, dan juga jika sekolah tersebut membutukan fasilitas yang kita miliki juga harus bisa bekerja sama dan meminjamkan
2. Keterbatasan kemampuan guru. Strategi ini di mana kepala sekolah harus memberika pelatihan, pengembagan agar bisa menigkatkan kemampuan mengajar dan memimpin kewirausahaan degan baik dan juga guru yang lebi senior harus memberikan pengalaman di bidang tersebut memberikan Arah atau pengalaman agar guru itu bisa termotifasi untuk tetap belajar demi meningkatkan kualitas guru bagaimana cara agar bisa meningkatkan minat siswa terhadap kewirausahaan. Langka pertama yang harus diambil dari kepalah sekolah adalah menggabungkan kewirausahaan dalam kurikulum pendidikan di mana kepalah sekolah harus memberikan mata pelajaran khusus.
3. Kewirausahaan dalam proses pembelajaran, walaupun mereka tidak tertarik namun degan adanya mata pelajaran tersebut bisa membuat mereka bisa belajar soal kewirausahaan bagian ini sangat penting, dan juga sangat membantu dalam pengembagan minat siswa terhadap kewirausahaan. Dan juga kepala sekolah harus meningkatkan program kewirausahaan, mengembangkan program kewirausahaan yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan kewirausahaan mereka dan juga mengundang pengusaha sebagai narasumber demi meningkatkan kewirausahaan. berbagi pengalaman-pengalamam dan pengetahuan tentang kewirausahaan agar degan cerita dan pengalaman tersebubut dapat menarik perhatian siswa.
4. Keterbatasan waktu, dimana kepalah sekolah merencanakan program namun waktu tidak cukup strategi pertama, kepalah sekolah harus merencanakan program jangka panjang, untuk kewirausahaan agar dapat memperioritaskan kegiatan. Yang berikut mengalokasikan waktu dengan efektif, dan harus memisakan oprasional kewirausahaan agar membantu membantu segi kinerja guru dapat memperioritaskan kegiatan dan mengelolah waktu dengan baik yang berikut mengunakan kalender perencanaan, unntuk mengatur waktu dan kegiatan wirausaha agar semua berjalan teratur dan tidak ada kendala atau hambatan jika semua berjalan degan baik sesuai waktu yang suda di tentukan
Yang berikut adalah tantangan strategi eksternal
1. Strategi inovasi dimana mengembangan produk atau jasa baru dimana sekolah tersebut mengembangkan produk yang bisa menarik perhatian siswa, orang tua, pemerinta, agar mereka bekerja mau sama dengan Sekolah produk produk tersebut yang di ambil seperti meningkatkan ekstrakurikuler mengembangan sarana yang layak dan prasaran yang memadai dan kurikulum yang jelas. Dan juga megembangkan teknologi baru dimana dunia saat ini pendidikan lebih mengarah ke arah globallisasi dan megembankan model bisnis baru yang dapat meningkatkan keuntungan dan mengurangi biaya strategi pemasaran mengambangan strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan minat konsumen atau pembeli menggunakan media sosial, untuk meningkatkan kesadaran minat konsumen, mengembangkan program loyalti untuk meningkatkan dan kesetian konsumen atau pembeli.
2. Strategi pengembangan sumberdaya yang paling penting adalah membangun jaringan dengan pihak lain seperti supplier, pelangan dan metrabisnis untuk meningkatkan akses sumberdaya eksternal dimana sekolah harus bekerja sama dengan pihak lain, organisasi, dan lembaga pendidikan dan harus mengunakan teknologi internet untuk meningkatkan akses media sosial demi meningkatkan sumberdaya manusia karena dunia saat ini lebih ke teknologi globallisasi dimana semua suda mengakses dan mengunakan henpon, komputer, dan lain-lain” khsusnya dalam bidang pendidikan.
3. Strategi pengembangan pendidikan dimana kepalah sekolah harus memfasilitasi pendidikan dengan fasilitas ruangan, laboratorium dan perpustakaan dan sekolah juga harus di letakan di tempat yang strategis agar muda di terjangkau oleh siswah kususnya di jaman yang sekarang orang tua murid lebih memilih sekolah di sekolah berdekataan dengan perkotaan di bandingkan dengan perkampungan dan juga kepalah sekolah harus mengembangkan teknologi pendidikan yang mampu seperti komputer internet wifi gratis dan multimedia kepelah sekolah juga harus mengmembangakan lingkungan harus lingkungan yang nyaman seperti taman lapangan, dan bantuan olahraga yang mumpuni agar siswa merasa puas dengan pelayanan sekolah tersebut agar bisah merai apa yang di inginkan di sekolah tersebut.(Erastus b. Bubui), 2025
Referensi
Julaiha, Siti. “Konsep kepemimpinan kepala sekolah.” Tarbiyah Wa Ta'lim: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran 6.3 (2019): 179-190.
Isrososiawan, Safroni. "Peran kewirausahaan dalam pendidikan." Masyarakat 4.1 (2013): 26-49.
3. Purba, Rahma Dania, dkk. "Strategi Pengembangan Profesionalisme Guru Di Era Digital." Tarbiyah Bil Qalam: Jurnal Pendidikan Agama Dan Sains 8.1 (2024).
Komentar
Posting Komentar