Jayapura, Kumumedia.com- Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Pendahuluan
Pada saat ini dimana ilmu pengetahuan dan teknologi
semakin berkembang, kualitas pendidikan pun harus semakin baik. Kualitas
pendidikan yang baik tidak hanya akan meningkatkan keterampilan individu,
tetapi juga dapat berperan untuk kemajuan suatu Negara dalam berbagai aspek.
Pendidikan juga merupakan pondasi utama dalam kemajuan
individu dan masyarakat. Dalam hal ini, peran sumber daya manusia atau (SDM) dalam
dunia pendidikan menjadi sangat penting dalam sistem pendidikan.
Menurut Straub dan Attner (1985:136), Manusia
merupakan sumber daya yang paling penting dari sebuah organisasi. Menusia
memberikan bakat, keahlian, pengetahuan, dan pengalaman untuk mencapai tujuan
organisasi.
Sejalan dengan pengertian di atas, menurut
Schermerhorn (1996:4) sumber daya manusia adalah orang, individu-individu, dan
kelompok-kelompok yang membantu organisasi menghasilkan barang-barang atau
jasa-jasa.
Sedangkan Nurhasnah menjelaskan bahwa Sumber Daya
Manusia (SDM) merujuk pada potensi intelektual dan kreativitas manusia yang
tersimpan, meskipun kapasitasnya tidak dapat diukur dengan pasti. SDM dapat
dipahami sebagai nilai yang tercermin dari perilaku individu dalam
mempertanggungjawabkan setiap tindakan yang dilakukan, baik dalam konteks
kehidupan pribadi, keluarga, maupun dalam interaksi sosial dan kebangsaan
(Nurhasnah et al., 2024).
Dari berbagai macam pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa SDM merupakan sumber daya yang paling penting dalam
menjalankan suatu oragnisasi. Para individu tersebut akan terus memberikan
pengetahuan dan kretivitasnya untuk meningkatkan kualitas dari produk atau jasa
yang dihasilkan oleh organisasi atau instansi tempat mereka bekerja.
Dalam usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan,
hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kualitas sumber daya manusia yang
ada. Sumber daya manusia yang sangat berperan dalam lembaga pendidikan adalah
pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidik adalah seseorang yang secara
langsung berinteraksi dengan peserta didik dalam melaksanakan proses
pembelajaran di kelas.
Namun sedangkan tenaga kependidikan adalah orang yang
melaksanakan tugas-tugas administrasi sekolah, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis guna menunjang proses pembelajaran di sekolah.
Tujuan dalam pengembangan sumber daya manusia adala untuk
memastikan bahwa organisasi mempunyai orang-orang yang berkualitas untuk
mencapai tujuan organisasi untuk
meningkatkan kinerja dan pertumbuhan (Armstrong, 1997: 507).
Secara khusus tujuan dari pengembangan sumber daya
manusia adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja, mencapai efisiensi,
meminimalisir kerusakan, mengurangi kecelakaan, meningkatkan pelayanan,
memelihara moral pegawai, meningkatkan peluang karier, meningkatkan kemampuan
konseptual, meningkatkan kualitas kepemimpinan, peningkatan balas jasa, dan
peningkatan pelayanan terhaddap konsumen.
Namun, masih terdapat banyak sekali tantangan dan
permasalahan yang terjadi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di
lembaga pendidikan seperti kurangnya anggaran dana untuk mengadakan suatu
program pelatihan bagi para pendidik dan tenaga kependidikan, sulitnya
mengikuti perkembangan IPTEK yang sudah semakin berkembang pesat, keterbatasan
akses informasi mengenai program pendidikan dan pelatihan, dan kurangnya
ekonomi yang memadai, dan masih banyak lagi tentangan-tantangan yang dihadapi.
Permasalahan yang terjadi ini mengakibatkan penurunan
dalam kualitas pendidikan, contohnya seperti para guru kurang professional
dalam melaksanakan pembelajaran, ketidakhadiran guru di dalam kelas, metode
mengajar yang monoton, dan berkurangnya minat belajar para peserta didik.
Dalam menghadapi permasalahan terkait sumber daya manusia ini dibutuhkan berbagai strategi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada, sehingga kualitas pendidikan pun akan semakin meningkat. Menurut Suherman & Victorynie (2025), mereka menyatakan bahwa pengembangan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan:
1. Menyediakan program pelatihan reguler untuk guru dan tenaga pendidik agar mereka tetap update terhadap perubahan teknologi dan metode pengajaran.
2. Melaksanakan program pelatihan di mana pendidik yang berpengalaman dapat membantu pendidik baru untuk meningkatkan kompetensi dan kepercayaan diri mereka.
3. Memanfaatkan teknologi informasi untuk menyebarluaskan informasi dan pengetahuan, seperti seminar online, kelas pendidikan online.
4. Bekerja sama dengan universitas, lembaga penelitian, dan organisasi pendidikan untuk mendapatkan akses ke sumber daya, pelatihan, dan penelitian terbaru.
5. Menyediakan jalur pengembangan karir yang jelas bagi tenaga pendidik, termasuk kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan pengembangan profesional.
Strategi pengembangan sumber daya manusia untuk
meningkatkan kualitas pendidikan juga dapat dilakukan dengan.
1. Pelatihan (training) merupakan aktivitas yang
dirancang untuk memberikan para pendidik dan tenaga kependidikan pengetahuan
dan keterampilan untuk meningkatkan kualitas kinerja mereka.
2. Pengembangan karier adalah kegiatan yang dilakukan dan didukung oleh instasi atau
lembaga pendidikan untuk membantu para SDM agar mereka dapat mencapai rasa
bangga dan kepuasan terhadap pekerjaan yang mereka jalani.
3. Pemberian kompensasi yang sesuai dengan tugas dan
tanggungjawab, hal ini akan meningkatkan motivasi para pendidik dan tenaga
kependidikan untuk melaksanakan tugasnya dengan baik.
Pelatiahan dan kegiatan pengembangan ini dapat
dilakukan sebelum dan sesudah SDM berada di dalam instansi atau Lembaga. Salah
satu contoh program pengembangan kompetasi bagi para tenaga pendidik yang
dilakukan oleh pemerintah saat ini adalah diadakannya program PPG (Pendidikan
Profesi Guru) pra-jabatan untuk para calon tenaga pendidik sebelum mereka
menjadi seorang guru, dan PPG dalam jabata yaitu program yang diikuti oleh para
guru yang sudah lama mengajar atau mengabdi di sekolah untuk meningkatkan
kompetensi mereka dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah.
Referensi
Sholeh, M. I. (2023). Strategi pengembangan sumber
daya manusia di lembaga pendidikan islam indonesia. Indonesia Islamic
Education Journal, 2(1), 1-19.
Hartanto, S. B. (2015). Pengembangan sumber daya
manusia (SDM) pendidikan. Intelegensia: Jurnal Pendidikan Islam, 3(2),
19-27.
Ningrum, E. (2016). Pengembangan sumber daya manusia
bidang pendidikan. Jurnal Geografi Gea, 9(1).
Kumala, D. A. R. (2022). Strategi Pengembangan Sumber
Daya Manusia. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Sains Dan Humaniora, 6(2),
254-261.
Nurhasnah, N., Kustati, M., Sepriyanti, N., Tiffani,
T., Pratiwi, S. H., & Sarbaini, S. (2024). Manajemen Sumber Daya Manusia
dalam Pendidikan Islam. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 7(2),
1367-1376.
Utama, D. Z. M., & SE, M. (2020). Manajemen
Sumber Daya Manusia: Konsep Dasar Dan Teori. Unj Press.
Suherman, U., & Victorynie, I. (2025). Pengembangan
Sumber Daya Manusia Dalam Pendidikan: Strategi Dan Implikasi Untuk Pembelajaran
Berkualitas Di Era Global. As-Sulthan Journal of Education, 1(3),
453-464.
Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi
Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Bandung: Refika Aditama, 2011),
181
Komentar
Posting Komentar